Follow Us @soratemplates

Senin, 06 Agustus 2018

Wanita single di usia "Dua puluh Tua"


Buat kamu yang merasa resah gelisah karena jodoh tak kunjung jua datang diusia-usia yang udah gak santai buat dilamar, sini ngobrol sama aku, biasanya yang bisa merasakan resah gelisahmu adalah orang yang sedang/atau telah menjalani masa-masa itu. I feel you.....girls....

Well, kalau usia menjadi patokan kita untuk mencapai sesuatu semisal lulus kuliah, karir, dan jodoh..... aku....termasuk yang paling lambat jika dibandingkan dengan teman-teman sebayaku.

Lulus SMA tahun 2009, baru mulai kerja tahun 2010, gak langsung kuliah karena orang tua tidak ada biaya. Jadi kumpul-kumpul uang dulu dan akhirnya tahun 2012 baru bisa masuk kuliah, 4 tahun menjalani half worker-half student sugguh sangat menyenangkan. Tantangan untuk mendisiplinkan diri lebih besar, management waktu, dan dituntut menjadi multi-tasking tapi tetap harus fokus.
Masa-masa menyenangkan itu malah ketika proses skripsi, kenapa ?  Itu saat-saat up-down nya mood yang paling mempengaruh proses penulisan.

Akhirnya...2016, lulus juga....tepat waktu. Di sini aku mikir, mending lulus tepat waktu atau lulus di waktu yang tepat ya ? *silahkan buat teman-teman yg mau sharing juga*

Akhir 2016, usiaku 26 tahun udah lulus kuliah, kerjaan sudah ada, tapi malah ditinggalin pacar. Cukup menyesal juga, karena aku buang2 waktu berhargaku. Padahal aku udah menjalankan management waktu sebaik mungkin, tapi ternyata itu tidak berlaku untuk urusan cinta. Dan, jodohku semakin jauh.

Setelah lulus kuliah, awal-awal tahun 2017, antara proses penyembuhan hati yang berantakan dan kalang-kabut mencari aktifitas untuk mengisi hari sabtu-minggu -karena biasanya sabtu-minggu ke kampus- ini malah kayak orang luntang-lantung, tak tentu arah, gak ada tujuan. Menyedihkan.

Akhirnya di tahun 2017, aku bertekad untuk mencari tempat kerja baru, suasana baru. Tapi, ternyata gak mudah. Aku mulai mengasihani diriku sendiri "aku gak punya tujuan". Sempat depresi, down, krisis kepercayaan diri, swing mood banget, susah senyum, badan kurus. Jangankan memikirkan soal cinta, untuk mengembalikan kepercayaan diri saja aku kesulitan.

Satu-satunya yang membuatku bisa lupa dengan semua kesedihanku adalah perjalanan. Tahun 2017 aku habiskan waktu untuk pergi ke tempat-tempat favorit, melakukan hal2 yang belum pernah aku lakukan sebelumnya, menemui orang2 yg belum pernah aku temui sebelumnya. Girls, it's worth it banget, kamu akan lupa dengan segala hal yang membuatmu resah, sedih, frustasi, (juga termasuk lupa usia 😂). Jadi lakukanlah perjalanan.

Akhir tahun 2017, usiaku 27 tahun, dan Idk why, aku lebih ikhlas menjalani semua, malah usia 27 adalah "golden age" ku, kalau orang2 biasa bilang tahun ke-25 adalah golden age, tapi yang aku rasakan malah di tahun ke-27 ini.

Early 2018 and am going to 28, aku diterima kerja di tempat yang emang aku impikan, benar-benar menikmati pekerjaan yang sekarang, aku jadi menemukan "diriku sendiri".I've got my carrier and relationship as well. ❤️️ *uhuk*

Well, intinya adalah jangan terpaku dengan angka pada usia, tidak ada istilah terlalu tua untuk mencapai sesuatu. Karena yang terbaik selalu membutuhkan waktu untuk datang dalam kehidupanmu. Tetap fokus pada pencapain, tapi jangan lupakan prosesnya. Karena yang tepenting dari sebuah tujuan adalah perjalanannya. 😁

Keep calm and stay young....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar