Aku hanya bisa mengingat paras wajahnya
aku rekam baik-baik dalam memori
otakku,
aku bingkai dalam pigura kenanganku,
Sore itu,,,
senja yang menjadi saksi kala dia
mengucap janji,
janji sehidup semati bersama sang
kekasih hati...
Tulus,,,
aku lihat itu jelas dari matamu,
seperti malam yang selalu menantikan
bulan dan bintang,
seperti tepi pantai yang selalu
merindukan deburan ombak,
Jangan menangis lagi,
aku tak Ingin melihat butiran kristal
itu keluar dari indah matamu,
itu terlalu berharga bila kamu
menangisinya.
Dia yang selalu kamu banggakan bermain
hati dengan perempuan lain
tanpa kamu sadari...
Kamu tak tahu karena kamu dibutakan
oleh cinta....
Hai perempuan....
Air matamu sangat berharga hanya untuk
sekedar menangisi seorang pengkhianat,
Sekarang,,,
bajakan hatimu, lanjutkan mimpimu,
karena tak seharusnya engkau terus
terpuruk
di dalam penyesalanmu...
Tersenyumlah,
karena mentari selalu senantiasa
memelukmu dengan hangatnya,
Di sanalah...
ada seorang anak manusia yang sedang
memperhatikanmu bangkit dari kegagalan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar